2011/01/19

ILmu ukur Tanah


Dalam pekerjaan Teknik Sipil, salah satu pekerjaan yang perlu dilakukan adalah pemetaan. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan membahas mengenai beberapa hal saja, mengenai pemetaan, terutama mengenai yang telah dipraktekkan. Fotogrametri adalah salah satu metode dalam pembuatan peta yang menggunakan foto udara sebagai objek pengamatannya. Metode ini sangat penting untuk diketahui dan dikuasai mengingat di masa mendatang metode ini dimungkinkan menjadi metode yang lebih lazim untuk digunakan, khususnya dalam hal pembuatan kontur sebuah daerah yang cukup luas dengan topografi yang berliku - liku.

Untuk mendapatkan gambaran dari daerah yang diamati pada foto udara, digunakan bidang datar sebagai perantaranya.

Dalam proses pengamatan dan pengukuran di laboratorium diperlukan ketelitian dalam menggunakan stereoskop dan paralaks bar sehingga diperoleh data secara akurat. Oleh karena itu, pemahaman teori Ilmu Ukur Tanah  saja belum akan mencukupi tanpa adanya suatu percobaan atau praktek secara langsung.

Foto Udara


Untuk mendapatkan data-data yang lengkap pada suatu daerah yang luas, maka pada zaman teknologi yang telah berkembang pesat ini, hal itu dapat dilakukan dengan menyajikan gambar daerah tersebut dalam bentuk foto yang diambil dari atas permukaan bumi ( foto udara ). Adapun besar kecilnya foto udara tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan yaitu dengan mengatur ketinggian pesawat saat pemotretan.

Hasil foto yang baik, sesuai dengan aturan yang ada, misalnya sebagai

berikut :

Ø Overlap foto – 60%, side lap – 20%.

Ø Untuk titik kontrol, supaya terlihat jelas pada foto, hendaknya dipasang target, jika ada.

Ø Nomor foto sesuai arah terbang tercatat dengan jelas.

Dengan adanya aturan diatas, minimal pada sebuah foto udara akan tercantum data-data antara lain :

  • Nomor foto udara.
  • Gelembung nivo yang menunjukkan foto udara tersebut dibuat dalam keadaan tegak atau miring.
  • Tinggi terbang terhadap tinggi muka air laut rata-rata.
  • Jam / waktu pemotretan.
  • Disamping itu, pada pertengahan sisi-sisinysdan keempat sudutnya dicantumkan Fiducial Mark, dimana bila titik-titik Fudicial tersebut dihubungkan maka titik potong garis tersebut merupakan titik pusat foto yang letaknya hampir berhimpit dengan Principle Point, yaitu titik tembus kamera pada foto.
  • Garis-garis penghubung Fiducial Mark sisi foto adalah palng tegak lurus dan berfungsi sebagai sumbu koordinat foto (sumbu x dan sumbu y), sedangkan titik perpotongannya berfungsi sebagai pusat foto
  • Dari overlap 60% maka setiap lembar foto terdapat dua titik pusat foto sehingga jika foto disusun sedemikian rupa sesuai dengan nomor urut jalur terbang, maka titik pusat foto meruapakan suatu garis lurus yaitu garis lurus terbang yang berfungsi sebagai absis x dari koordinat . Selanjutnya sumbu y dapat dibuat melalui titik tengah foto udara dan ditarik tegak lurus terhadap sumbu x.

Perlengkapan alat dan sarana yang telah tersedia dalam melaksanakan tugas praktek antara lain :

· Dua lembar foto udara dengan overlap – 60%

· Satu set stereoskop

· Satu set paralaks bar

· Perlengkapan lain

foto udara

Keterangan Gambar :

a. Gelembung nivo, untuk menunjukkan posisi pesawat apakah dalam keadaan vertical atau miring.

b. Jam pemotretan, untuk menunjukkan waktu pemotretan dan untuk orientasi di lapangan berdasarkan bayangan obyek.

c. Altimeter, untuk menunjukkan ketinggian pesawat diatas muka air laut rata-rata pada saat pemotretan.

d. Nomor foto udara, untuk menunjukkan nomor registrasi jalur terbang dan nomor pemotretan.

e. Fokus, menunjukkan jarak fokus kamera.

f. Titik utama ( principal point ) adalah titik tembus sumbu kamera pada foto udara dengan arah sumbu kamera tegak lurus dengan arah yang dipotret (dengan arah yang dipotret dianggap datar). Pada foto, titik ini merupakan titik potong dua garis yang ditarik dari pasangan Fiducial Mark yang berhadapan.

g. Fiducial Mark, untuk merupakan titik utama (principal point) yaitu dengan menarik garis dua Fiducial Mark yang berhadapan.

Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses pengambilan foto udara adalah :

a. CRAB disebabkan akibat pemasangan kamera yang tidak sempurna

b. DRIFT disebabkan arah terbang yang tidak sempurna karena pengaruh angin.

c. TILT disebabkan oleh angina dari arah samping.

d. TIP disebabkan oleh angina arah depan atau belakang.

e. Kesalahan titik awal

f. Kesalahan akibat penyusutan atau pengembangan bahan fotografis.

g. Kesalahan akibat distorsi lensa

h. Kesalahan akibat refrksi atmosfer.

i. Kesalahan akibat pengaruh kelengkungan bumi.

Proses Pembuatan Garis

Dilakukan dengan menggunakan Intrumen Stereo Plotter. Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Proses orientasi atau restitusi foto stereo

Orientasi adalah rekonstruksi berkas sinar pada intrumen Stereo Plotter, sehingga posisi atau keadaan di instrument sama dengan keadaan pemotretan.Tujuan orientasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

· Orientasi dalam : rekonstruksi berkas sinar

· Orientasi relative : membentuk model pda Stereo Plotter

· Orientasi absolut : memberikan skala dan referensi ketinggian ` pada foto yang akan dproses menjadi peta.

2. Plotting peta garis, ada dua tahap, yaitu :

§ Plotting planimetris : plotting posisi planimetris titik detail yang ada pada model.

§ Ploting kontur : plotting garis kontur yang meliputi seluruh area pada model.

3. Hasil plotting adalah peta hasil manuskrip yang masih kasar dan belum lengkap.

4. Proses kartografi dan reproduksi.

5. Hasil akhirnya adalah peta garis yang telah dilengkapi dan diperhalus gambarnya.

Pembuatan peta garis

Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Rektifikasi : proses reekprosur dari suatu foto sehingga kesalahan letak bayangan akibat kemiringan kamera udara dapat dihilangkan serta sekaligus menyamakan skala. Dilakukan dengan menggunakan rectifier dengan input berupa foto udara tunggal, pada daerah datar, yaitu daerah yang perbedaan tinggi reliefnya lebih kecil dari 1% tinggi terbang pemotretan.

2. Ortofoto : merupakan proses rektifikasi diferensial menggunakan stereo ortofoto dengan input model (foto udara stereo) yang dilakukan di daerah datar dan berbukit.

Tujuan proses ortofoto :

Ø Menghilangkan kemiringan kamera

Ø Menyamakan skala

Ø Menghilangkan pergeseran relief

 

Kalau pengin lengkap tentang materi ini, silahkan lihat tab Download di samping.

0 comments:

Post a Comment